This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Daging Sapi] Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^

Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
ro2blog.blogspot.com - Gambar di atas bukan bulatan bakso, bukan pula siomay, melainkan sepiring kue apam yg saya buat pd weekend yg lalu. Mungkin ni pertama kalinya anda melihat kue apam berwarna 'abu-abu bakso' karena biasanya kue tradisional ni hadir dgn warna-warni yg semarak seperti merah, pink, hijau / putih. Ini gara-garanya pd hari Sabtu kemarin, saya melakukan eksperimen pertama kali dgn bunga biru bernama kembang telang. Sejujurnya, walau sudah lama tahu mengenai manfaat bunga ni sebagai natural food coloring, tapi baru kemarin saya memperoleh kesempatan untk mempraktekkannya. Alasannya, di kota besar seperti Jakarta, tanaman ni cukup sulit ditemui.

Jadi ketika dlm perjalanan ke rumah Pete, saat mata saya bertatapan dgn semak kembang telang yg rimbun dan sarat dgn bunganya yg biru tumbuh di tepian jalan, maka saya pun seperti mendapatkan durian runtuh. Tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, bersama Heni, saya mengumpulkan sekitar segenggam kembang yg telah mekar. Pohon itu melilit di sebatang tanaman mengkudu yg cukup tinggi, jadi sebagian besar tajuk yg sarat dgn bunga sulit untk diraih. Seorang satpam dan beberapa pengendara motor, menatap kami dgn rasa ingin tahu tapi saya tak peduli. "Fokus, fokus, dan lupakan budaya malu", oceh saya ke Heni yg sepanjang proses 'panen' terus cekikikan tanpa henti.

Kembang Telang, Si Pemberi Warna Biru Alami

Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Setiba di rumah, bunga lantas saya bungkus dgn sehelai kertas tissue dan simpan di kulkas. Pikir saya, besok saja saya akan menggunakannya sebagai bahan pewarna di kue apam dan mulai ber-browsing ria membaca informasi cara membuat ekstrak bunga di internet. Ternyata, rata-rata artikel yg saya baca menggunakan banyak kuntum bunga untk menghasilkan ekstrak dgn warna yg kuat di makanan. Jadi, "Ayo kita kembali ke sana lagi Hen, bunganya kurang banyak." Mendengar komando saya, Heni pun terbahak. Berdua kami pun lantas berjalan lagi ke sesemakan di tepi jalan, kali ni saya menenteng sebuah tas besar. Bukan karena saya hendak merontokkan si pohon hingga ke akar-akarnya, tetapi karena sebuah kamera DSLR besar mendekam disana. Kali ni selain bunganya, maka beberapa gambar tanamannya jg harus diabadikan demi blog tercinta.

Satpam di seberang jalan kali ni benar-benar melongo melihat kedatangan kami berdua yg hadir dlm tempo sesingkat-singkatnya. Sambil duduk di sebuah kursi merah, matanya menatap ingin tahu aktifitas kami yg sibuk meraih ranting-ranting tertinggi demi mengumpulkan bunga sebanyak-banyaknya. Saya pun mengambil beberapa buahnya yg telah kering kecoklatan untk ditanam di halaman rumah Pete. "Itu bunganya yg diatas banyak banget Bu, tapi susah ngambilnya," kata Heni menatap penuh sesal ke gerombolan bunga di ujung pohon mengkudu. "Lupakan Hen, ni sudah cukup banyak. Kalau kita kembali lagi sambil membawa tangga lipat, bisa pingsan itu Pak Satpam," dan kami berdua terbahak-bahak membayangkannya.

Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Mission accomplished. Finally! Pikir saya sambil menatap penuh suka cita tebaran bunga telang di permukaan meja dapur, dan sifat kikir pun tiba. Sayang jg kalau semua bunga dipakai. Hmm, terlalu berlebihan hanya untk mewarnai adonan apam yg tak banyak. Lagipula masih banyak resep-resep lain yg ingin dicoba dgn menggunakan kembang ni bukan? Bagaimana jika semak-semak di tepi jalan itu habis dibabat? Bisa lenyaplah sumber pewarna biru ini, padahal nasi kerabu dan pulut tai tai belum dibuat. Pikiran-pikiran itu berkecamuk di dlm kepala saya dan sebagian terucapkan jg di bibir, membuat Heni berkomentar, "Tapi kan nanti kita bisa panen kembang dari tanaman sendiri Bu, Heni sudah tanam bijinya di pot di halaman." Iya kalau tumbuh? Kalau KO? Akhirnya saya pun hanya menggunakan sekitar 60 buah kuntum bunga dari ratusan bunga yg bertebaran di meja. Sisanya saya angin-anginkan di dapur supaya kering, untk next project.

Heni pun menghancurkan bunga dgn menggunakan sendok hingga air berubah menjadi berwarna biru gelap. Melihat warnanya yg biru gelap, sebiru batu sapphire dgn kualitas yg terbaik, saya pun yakin pewarna alami ni akan bekerja maksimal di adonan apam yg saya persiapkan.

Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Tapi mimpi, tinggal mimpi, tatkala ekstrak bunga saya blender bersama nasi dan bahan lainnya, warna biru itu mendadak lenyap dan berubah menjadi abu-abu gelap. Dan kala telah diaduk bersama tepung, abu-abu gelap pun berubah menjadi abu-abu bakso, membuat saya melolong penuh sesal mengapa tak menggunakan semangkuk bunga sekaligus. "Mungkin nanti setelah dikukus warnanya baru muncul Bu," Heni yg positif dan optimis memberikan semangat. Walau merasa pesimis, tapi saya enggan jg menambahkan pewarna biru sintetis ke dlm adonan. Ini percobaan pertama dan saya ingin tahu dgn hasilnya, jadi mungkin nanti di next trial baru saya akan merubah porsinya. Nah pd saat itu, saya sudah harus memiliki kuntum bunga telang kering sebanyak-banyaknya.

Sebenarnya kalau dilihat secara langsung, bukan dari hasil jepretan kamera, kue apam ni berwarna 'sedikit' kebiruan. Ah, anda tetap tak percaya? Oke mungkin tak sebiru rok seragam SMP, tapi masih ada jejak biru disana. Sayangnya setelah dipotret dgn berbagai sudut, berbagai background, berbagai piring, dan berbagai posisi letak piring, tetap saja hasilnya adlh si apam abu-abu.

Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Lupakan dgn warnanya, sekarang ke proses pembuatan adonan dan hasilnya. Prosesnya sangat mudah. Dulu Alm. Nenek di Paron, selalu membuat apam jenis ni ketika acara kendurian tiba. Tentu saja dgn menggunakan pewarna makanan sintetis, dan pink adlh warna kesukaan beliau. Selain itu Mbah Wedhok, begitu saya biasa memanggil beliau, tak menggunakan baking powder dan ragi instan, melainkan air kelapa. Adonan kue apam biasanya dibuat pd pagi hari dan baru bisa dicetak dan dikukus pd siang hari, karena adonan harus dijemur terlebih dahulu dan memberikan kesempatan ragi alami yg terkandung di dlm air kelapa bekerja secara perlahan. Pada siang harinya, adonan akan terlihat berbusa dan mengembang. Sekitar 90% kue apam yg dibuat selalu sukses tapi terkadang terasa asam karena Mbah Wedhok lupa dgn adonan yg dijemur di atap rumah, membuat proses fermentasi menjadi berlebihan.

Untuk apam kali ini, anda tak perlu menjemurnya, cukup mendiamkannya saja di meja dapur pd suhu ruang minimal 3 jam. Hingga adonan tampak mengeluarkan busa yg banyak dan bersarang kala disibak menggunakan spatula.

Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Adonan yg telah jadi ni siap anda kukus di dandang yg telah dipanaskan terlebih dahulu. Saya menggunakan cetakan kue lumpang terbuat dari plastik, hasil perburuan di pasar blok A. Anda bisa menggunakan cetakan lainnya, misalnya saja cetakan kue putri ayu yg lebih cantik bentuknya. Jangan lupa untk mengolesi cetakan dgn minyak goreng agar adonan tak lengket. Untuk teksturnya, kue ni empuk, lembut tapi sedikit lengket di gigi kala dikunyah. Mungkin karena efek tepung terigu yg saya tambahkan, dulu nenek saya hanya menggunakan tepung beras dan nasi saja, dan apam buatannya terasa sedap kala masih hangat tapi sekeras sandal jepit ketika telah mendingin. Tak ingin mengulangi resep yg sama maka saya sedikit memodifikasinya. Hasilnya kue tetap lembut walau telah dimasukkan ke dlm kulkas sekalipun.

Berikut resep dan prosesnya ya.

Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Kue Apam Abu-Abu Kembang TelangResep diadaptasikan dari Nenek saya

Untuk 20 buah kue apam menggunakan cetakan kue lumpang

Tertarik dgn resep kue tradisional lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Serabi Pandan Kuah Kinca
Bingka Pandan
Kue Bugis

Bahan: - 150 gram nasi putih - 125 ml air ekstrak kembang telang dari sekitar 100 kuntum bunga - 80 ml santan kental instan
- 125 gram gula pasir
- 1/4 sendok teh garam
- 100 gram tepung terigu protein sedang/serba guna
- 100 gram tepung beras
- 1/2 sendok teh ragi instan, pastikan masih aktif dan cek tanggal kedaluarsanya
- 1/2 sendok teh baking powder double acting
- 100 gram kelapa muda parut, optional

Cara membuat:
Menyiapkan ekstrak kembang telang

Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Siapkan kuntum bunga telang (baca cerita pengantar saya diatas mengenai eksperimen saya mengenai hal ini). Saya menggunakan sekitar 60 kuntum bunga dan 150 ml air, tapi warna kue tak maksimal. Saran saya, anda harus menggunakan banyak kuntum bunga untk membuat warna kue benar-benar menjadi biru. Mungkin sekitar 100 lebih kuntum bunga.

Pisahkan kelopak birunya dgn pangkal bunga yg hijau. Gunakan hanya kelopak birunya saja karena bagian pangkal bunga yg hijau itu tak menyumbangkan warna biru.
Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Masukkan bunga ke dlm mangkuk, tambahkan air sebanyak 150 ml dan tekan-tekan bunga dgn punggung sendok hingga hancur dan air menjadi benar-benar biru. Bunga yg telah hancur akan kehilangan warnanya dan menjadi pucat. Saring bunga, buang ampasnya dan gunakan air ekstraknya.
Anda bisa jg menggunakan bunga kering, cukup rebus bunga hingga air rebusannya menjadi biru dan bunga kehilangan warnanya. Kemudian saring.

Membuat adonan kue apam
Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Siapkan blender, masukkan nasi, gula, ekstrak bunga, garam dan santan. Proses hingga menjadi adonan yg smooth. Sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan bahan kering (tepung terigu, tepung beras, ragi instan dan baking powder), aduk hingga rata.
Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Tuangkan blenderan nasi dan kembang telang ke campuran tepung, aduk rata perlahan dgn spatula hingga tercampur dgn baik. Masukkan kelapa parut, aduk rata. Diamkan adonan di suhu ruang biasa, selama minimal 3 jam, hingga adonan tampak mengembang dan membentuk busa dan gelembung udara yg banyak.
Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^
Siapkan dandang kukusan, beri air dan panaskan hingga benar-benar panas. Bungkus penutup dandang dgn kain bersih yg mampu menyerap air. Olesi permukaan cetakan kue lumpang dgn minyak.
Jika adonan sudah tampak berbusa dan bersarang, tuangkan adonan ke cetakan kue dgn tinggi 3/4 tinggi cetakan. Kukus selama 15 menit, keluarkan dari kukusan dan lepasakan kue dari cetakan.
Kue apam sedap disatantap bersama kelapa muda yg diparut. Yummy!

other source : http://justtryandtaste.com, http://viva.co.id, http://cnn.com

0 Response to "[Daging Sapi] Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *