This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

MENUJU CINTA ALLAH

MENUJU CINTA ALLAHro2blog.blogspot.com - Aby Albrave Bilhaq (Syamsul Bahri Naz)
Bacalah apa yg Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adlh lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yg lain). dan Allah mengetahui apa yg kamu kerjakan . ( Q.S.Al-Ankabut 45).
Jalan menuju cinta Allah sangat berliku bagi orang yg tertutup hatinya, bahkan bila tak ditempuh dgn keteguhan iman, cinta kepada Allah tak akan tercapai. Hal ni disebabkan faktor-faktor berikut:1. Allah, tak tampak oleh mata kita/ghaib.2. Kita sudah bisa menimbang, menilai sesuatu itu hanya dgn panca indera kita yg lima. Dan jarang sekali kita melatih akal kita ke arah yg ghaib.3. Kita selalu tertinggal dlm mengejar ilmu pengetahuan baik di dunia mau pun di akhirat, sehingga akhirnya kita tak berkeinginan untk mengenal diri kita sendiri, apa lagi untk mengenal apa yg tak tampak di mata padahal Dia ada. Akibatnya tak kenal dan tak cinta kepada Allah SWT.4. Ulama-ulama Islam / golongan kita sendiri, lebih mencurahkan perhatiannya pd ilmu-ilmu lain, seperti ilmu fiqih dan lain-lain. Dan di anggap ilmu tauhid ni satu ilmu pengetahuan yg hanya untk iseng-iseng saja/ pelecehan tentang ilmu tauhid.Akibatnya, kita merasa jauh dari Allah SWT dan merasa, bahwa undang-undang Allah SWT adlh suatu tekanan, sebagai suatu hukuman yg menyempitkan langkah-langkah/gerak-gerik manusia. Merasa tak ada lezatnya iman kepada segala yg ghaib-ghaib itu dan tak memperoleh keuntungan dari hukum-hukum Allah. Padahal hukum Allah (dinullah) diturunkan sebagai wujud cinta Allah kepada hamba-Nya.Satu contoh:Kita semua mengetahui satu ayat mengenai shalat yg lima waktu dgn dengan faedah-faedahnya dan keuntungan yg terkandung di dalamnya seperti yg disebutkan di atas. Betulkah demikian faktanya? Semua muslimin mengerjakan shalat di masjid, mushalla, di rumah sendiri, tapi apakah kita terbendung, terhindar dari mengerjakan yg fahsya keji dan mungkar yg diterangkan Allah itu? Apakah kita yg shalat, tetapi masih berbohong juga, masih mempergunjingkan teman-teman juga, marah, mencaci maki dan lain-lain. Mengapa demikian? Apakah yg salah? Apakah firman Allah yg tak tepat / shalat kita yg salah pasang / kita sendiri yg salah amanat?
Yang sebenarnya adalah, ayat Allah tepat, jitu dan hak, tak mungkin diganggu gugat / tak boleh ragu-ragu. Andaikan shalat tak bisa menghindarkan seseorang dari fahsya dan munkar, keji, dan merusak, kitalah yg salah pasang / mendirikan seseorang dari bangunan tak di atas tempatnya, seolah-olah sebuah bangunan didirikan di atas rawa-rawa / di atas tanah yng lunak. Gedung yg demikian tak bisa bertahan lama, sebentar akan miring dan pd akhirnya roboh sama sekali.Demikian contohnya shalat ini. Tujuan selain mengabdikan diri kepada Allah SWT sebagai Khaliq jg sebagai benteng, suatu tembok baja yg dpt menghalangi kita dari terjerumusnya ke jurang perbuatan keji dan mungkar, sehingga shalat kita selamat di dunia dan sejahtera di akhirat / selamat dari api neraka. Dengan mendirikan shalat, akan tercapai kedamaian dan kesejahteraan tegak dan kokoh tiang agama Islam ini. Suatu bangunan akan kokoh bila memiliki pondasi dan tanah yg baik pula. Begitu pula dgn shalat yg benar dan khusuk, sesuai dgn tuntunan dari Rasul-Nya, akan membuat iman kita kuat menahan godaan dari segala ajakan setan yg dilaknat Allah. Pondamen dan dasar tiang shalat, adlh jiwa yg padat dgn tauhid. Bagai lapangan yg luas dan hijau oleh warna rumput yg sudah dibersihkan dari lubang-lubang dan tanggul yg akan merusaknya.

0 Response to "MENUJU CINTA ALLAH"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *