This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Teori] Buya Syafii: Sistem Politik Khilafah Tidak Punya Pijakan Syariat

Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif berpendapat, khilafah bukanlah produk syariah. Menurutnya, sistem politik kekhalifahan sebagai produk pasca-Nabi, posisinya secara teori tak lebih dari masalah ijtihad.
Buya Syafii: Sistem Politik Khilafah Tidak Punya Pijakan Syariat
Prof.Dr. Ahmad Syafii Maarif (foto: cdn.tmpo.co/data)
“Tidak ada satu dalil agama yg sahih yg dpt dipakai untk pembenarannya. Teori sosial dan teori politik pasti mengalami perkembangan dan perubahan sepanjang sejarah. Hanyalah mereka yg tak percaya kepada prinsip perubahan yg akan tetap bersikukuh kepada sesuatu yg sudah lapuk dimakan zaman,” jelasnya sebagaimana dikutip dari buku terbarunya “Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan”, halaman 2013, Penerbit Mizan 2015.
Ulama yg akrab dipanggil Buya tersebut memaparkan panjang lebar tentang masalah khilafah dlm buku tersebut dgn menengok sejarah lampau kekhalifahan. Menurutnya, dari sisi moral, keadilan, dan egalitarianisme, memang era awal khilafah cukup ideal untk dijadikan acuan, sehingga wajar jika Ibn Taimiyah menyebutnya khilafah al-nubuwwah (khilafah kenabian).
Tapi demikian menurut Buya Syafii, tak menutup mata bahwa tiga khalifah pasca-Abu Bakr (632-644), wafat berkuah darah. Umar bin Khatab (634-644) dibunuh oleh non-Muslim, sementara Utsman bin Affan (644-656) dan Ali bin Abi Thalib (656-661) adlh korban political-game sesama Muslim yg sangat tragis, menghebohkan, dan memalukan.
“Sekalipun kekhalifahan telah menjadi suatu institusi dlm perjalanan sejarah Islam, ia tak punya tempat berpijak dlm Al-Quran dan Sunnah Nabi. Oleh sebab itu upaya pihak memberi payung syar’i kepada format khilafah / sebutan lain haruslah ditempatkan sebagai politisasi agama untk meraih kekuasaan. Bukankah teori-teori politik itu dibangun para yuris lebih tiga abad pasca-Nabi, saat imperium Abbasiyah sedang menghadapi masa kemunduran pd abad ke-10 Masehi,” paparnya.
Dengan kesimpulan tersebut, Buya Syafii berpendapat saat ni umat Islam bisa membuka ruang untk mengembangkan teori-teori politik, tetapi sikap serba-mutlak benar hanyalah akan mengurung umat pd sebuah lorong sempit yg membunuh proses berpikir kreatif.

“Ujungnya peradaban Islam akan berjalan di tempat, / bahkan umat disuruh untk meratapi masa lampau yg digambarkan serba-manis, tetapi gagal membangun masa kini, apalagi masa depan. Arus pemikiran model inilah yg merisaukan saya sejak seperempat abad yg lalu,” terangnya. (Hafid/civicislam)

source : http://instagram.com, http://civicislam.blogspot.com, http://bbc.co.uk

0 Response to "[Teori] Buya Syafii: Sistem Politik Khilafah Tidak Punya Pijakan Syariat"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *