
ro2blog.blogspot.com - Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, beliau berkata: قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اقْرَأْ عَلَيَّ الْقُرْآنَ» قَالَ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ أَقْرَأُ عَلَيْكَ؟ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ؟ قَالَ: «إِنِّي أَشْتَهِي أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي» ، فَقَرَأْتُ النِّسَاءَ حَتَّى إِذَا بَلَغْتُ: {فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا} [سورة: النساء، آية رقم: 41] رَفَعْتُ رَأْسِي، أَوْ غَمَزَنِي رَجُلٌ إِلَى جَنْبِي، فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَرَأَيْتُ دُمُوعَهُ تَسِيلُ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, Bacakanlah kepadaku al-Qur’an. Ibnu Mas’ud berkata: Aku katakan, Wahai Rasulullah! Apakah saya akan membacakannya kepadamu sementara ia diturunkan kepadamu?. Beliau menjawab, Aku senang mendengarnya dari orang selain diriku. Maka aku pun membacakan surat an-Nisaa’, ketika sampai pd ayat [yang artinya], Bagaimanakah jika [pada hari kiamat nanti] Kami datangkan dari tiap umat seorang saksi, dan Kami datangkan engkau sebagai saksi atas mereka. (QS. an-Nisaa’: 41). Aku angkat kepalaku, / ada seseorang dari samping yg memegangku sehingga aku pun mengangkat kepalaku, ternyata aku melihat air mata beliau mengalir (HR. Bukhari [4582] dan Muslim [800]) — Hadits yg agung ni memberikan pelajaran kepada kita untk memiliki rasa senang dan menikmati bacaan al-Qur’an yg dibacakan oleh orang lain. Oleh sebab itu Imam Bukhari jg mencantumkan hadits ni di bawah judul bab ‘Orang yg senang mendengarkan al-Qur’an dari selain dirinya’ (lihat Fath al-Bari [9/107]). an-Nawawi rahimahullah berkata, Ada beberapa pelajaran dari hadits Ibnu Mas’ud ini, di antaranya; anjuran untk mendengarkan bacaan [al-Qur’an] serta memperhatikannya dgn seksama, menangis ketika mendengarkannya, merenungi kandungannya. Selain itu, hadits ni jg menunjukkan dianjurkannya meminta orang lain untk membacanya untk didengarkan, dlm keadaan seperti ni akan lebih memungkinkan baginya dlm mendalami dan merenungkan isinya daripada apabila dia membacanya sendiri. Hadits ni jg menunjukkan sifat rendah hati seorang ulama dan pemilik kemuliaan meskipun bersama dgn para pengikutnya. (al-Minhaj [4/117]) Hadits ni jg menunjukkan bahwa salah satu ciri orang soleh adlh bisa menangis ketika mendengar bacaan al-Qur’an. Imam Bukhari mencantumkan hadits ni di bawah judul bab ‘Menangis tatkala membaca al-Qur’an’ (lihat Fath al-Bari [9/112]). Lantas, apakah yg mendorong Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis ketika mendengar ayat di atas? Ibnu Hajar rahimahullah berkata, Yang tampak bagi saya, bahwasanya beliau [Nabi] menangis karena sayangnya kepada umatnya. Sebab beliau mengetahui bahwa kelak beliau pasti menjadi saksi atas amal mereka semua, sedangkan amal-amal mereka bisa jadi tak lurus (amalan yg tak baik) sehingga membuat mereka berhak untk mendapatkan siksaan, Allahu a’lam. (Fath al-Bari [9/114]) Namun, ada satu hal yg tak boleh dilupakan bahwa menangis tatkala membaca al-Qur’an harus dilandasi dgn keikhlasan. Bukan karena ingin mendapatkan pujian dan sanjungan. Oleh sebab itu, Imam Bukhari mengiringi bab tadi [menangis tatkala membaca al-Qur’an] dgn bab ‘Dosa orang yg membaca al-Qur’an untk mencari pujian (riya’), mencari makan, / menyalah gunakannya untk berbuat jahat/dosa’ (lihat Fath al-Bari[9/114]). Dan yg lebih utama lagi adlh menangis tatkala sendirian. Sebagaimana disebutkan dlm hadits yg menceritakan 7 golongan yg mendapatkan naungan Allah pd hari kiamat, yg salah satunya adalah, Seorang lelaki yg mengingat Allah dlm keadaan sendirian lantas berlinanglah air matanya. (HR. Bukhari [660] dan Muslim [1031]). an-Nawawi rahimahullah berkata, Hadits ni menunjukkan keutamaan menangis karena takut kepada Allah ta’ala dan keutamaan amal ketaatan yg rahasia/tersembunyi karena kesempurnaan ikhlas padanya, Allahu a’lam. (al-Minhaj [4/354]) Satu pelajaran lagi yg mungkin bisa ditambahkan di sini, adlh keutamaan belajar bahasa arab. Karena dgn memahami bahasa arab akan lebih memudahkan dlm menghayati kandungan al-Qur’an. Oleh sebab itu hendaknya kita lebih bersemangat lagi dlm mempelajari bahasa arab dan mengkaji tafsir al-Qur’an. Allahu a’lam. — Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel Muslim.Or.Id
other source : http://reddit.com, http://tipsislami.blogspot.com, http://dailymotion.com
No comments:
Post a Comment