This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Islam Menjawab] Janji Surga dalam Islam

Janji Surga dalam Islam
Katakanlah anda sebagai orang-tua menginginkan anak anda yg masih SD berprestasi di sekolah, lalu anda mengatakan :"Nak, kalau kamu bisa jadi juara tahun ini, ayah akan membelikan kamu lukisan asli karya Rembrandt yg harganya milyaran, untk kamu pasang di dinding kamarmu." Pertanyaannya: apakah iming-iming hadiah anda tersebut akan memacu si anak untk berusaha menjadi juara? Lukisan Rembrandt mungkin bernilai mahal, tapi seorang anak SD lebih suka diberi hadiah PlayStation keluaran terbaru, / gadget paling mutakhir yg harganya jauh lebih murah dari lukisan tadi, karena kebutuhan dan keinginan anak SD bukanlah sebuah lukisan mahal.

Apakah untk melatih seekor harimau peliharaan anda supaya bisa main sirkus, anda lalu mengiming-iminginya dgn seikat rumput disaat harimau tersebut berhasil menjalankan perintah? Atau seekor lumba-lumba yg anda latih akan anda berikan handphone karena dia berhasil melakukan atraksi sesuai keinginan? Anda dipastikan sudah salah kaprah menilai keinginan dan kebutuhan hewan peliharaan anda kalau melakukan hal tersebut.
Janji surga jg demikian.

Ketika Tuhan menciptakan manusia, lalu menginginkan mereka untk menjalani hidup dlm kepatuhan dan ketaatan kepada perintah dan larangan, janji surga seperti apa yg akan 'diiming-imingi'-Nya agar manusia bisa terdorong untk mengikutinya? Sebagai pencipta manusia, Tuhan tentu saja mengetahui apa yg ada dlm diri manusia, menyangkut kebutuhan dan obsesi manusia tersebut, karena Dia telah mendesainnya berdasarkan ilmu-Nya. Bahkan dipastikan Tuhan jauh lebih mengetahui manusia melebihi pemahaman manusia tersebut terhadap dirinya sendiri. Tuhan menciptakan kita lengkap dgn nafsu dan keinginan, lalu bagaimana mungkin ketika Dia menjanjikan surga, lalu Tuhan mengatakan :"Aku akan menjadikan kamu hidup seperti malaikat yg tak punya keinginan lagi." Siapakah manusia - yg sudah menjalani hidup lengkap dgn keinginan dan bisa merasakan nikmatnya ketika keinginan tersebut terpenuhi - merasa tertarik untk hidup menjadi malaikat? Siapakah manusia yg selama ni bisa merasakan kenikmatan hubungan seksual akan terpesona ketika dijanjikan nanti tak akan lagi punya keinginan tersebut, tak kawin dan dikawinkan? Kecuali kalau berhubungan seksual bukan sesuatu hal yg nikmat bagi manusia, tapi lebih berbentuk sebagai siksaan, maka janji 'tidak kawin dan dikawinkan' bisa dikatakan sebagai suatu hal yg didambakan. Kita bisa mengatakan bahwa Tuhan telah salah memberikan janji, seolah-olah Dia tak tahu apa yg menjadi kebutuhan dan harapan hamba-Nya.

Islam mengajarkan bahwa manusia ditempatkan ke dunia bukan untk menjalankan kutukan, sebaliknya ni adlh kesenangan yg sementara, disampaikan Allah ketika Dia memerintahkan Adam dan Hawa untk turun ke bumi:

"Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yg lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yg ditentukan". (Al-Baqarah: 36)

Dan bagaimana bentuk kesenangan tersebut dijelaskan Al-Qur'an secara lebih rinci :

"Dijadikan indah pd (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yg diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yg banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yg baik (surga)." (Ali-Imran: 14)

Ketika Allah menceritakan apa saja faktor yg bisa dijadikan kesenangan hidup manusia di dunia, Dia sama sekali tak mengecam semua itu sebagai sesuatu yg salah, hina, dan rendah. Jelas sekali kalau ayat tersebut menyatakan bahwa memang itulah bentuk-bentuk kesenangan manusia yg telah dianugerahkan Allah. Lalu disaat Allah mengiming-imingi kita dgn janji surganya, Dia seolah-olah mengatakan :"Bisa dirasakan toh, bagaimana enaknya kalau kesenangan dan keinginan kamu terpenuhi? Nah di surga akan kamu dapatkan yg lebih dari itu." Selanjutnya kita hanya bisa membayangkan bagaimana nikmatnya kalau janji tersebut bisa kita peroleh.

Janji surga dlm Islam sangat memenuhi kodrat kita sebagai manusia, sanggup memenuhi relung -relung hati, merasuk ke alam bawah sadar dan menyentuh segala obsesi yg mungkin ada. Ini ibarat anak SD dijanjikan gadget terbaru / PlayStation mutakhir yg memang sangat diimpi-impikannya. Janji tersebut lalu memberi dorongan positif kepada sikap kita untk berusaha memenuhi segala persyaratan agar bisa memperolehnya. Kita lalu berusaha untk menjadi hamba-Nya yg patuh, menjalankan segala perintah dan menjauhi semua larangan, mengisi tiap perbuatan dgn penuh pengharapan agar Allah meridhoi dan menerimanya. Maka ketika Allah menjanjikan surga, tempat segala keinginan terpenuhi (QS 16:31 dan QS 25:16) ni menunjukkan bahwa Allah sangat mengetahui manusia dgn segala keinginannya, janji yg diberikan-Nya sanggup memenuhi kebutuhan dan keinginan kita.

Ada 'pembelaan diri' yg disampaikan ketika seseorang mengatakan :"Bagi saya kebahagiaan tertinggi adlh bisa hidup bersama Tuhan di surga, tiap hari menerima curahan rahmat dan anugerah-Nya. Tidak ada lagi kebahagiaan yg lebih tinggi dari itu..". Kita bisa bertanya :"Lalu dlm peranan sebagai apa anda harus menjalani keadaan tersebut?", karena umat Islam tentu saja akan menjalani hal yg sama, di surga akan hidup bersama Allah, tiap hari mendapat rahmat dan curahan kasih-sayang-Nya yg tak terbatas, bahkan dlm Al-Qur'an dikatakan para penghuni surga akan diberikan kesempatan untk melihat wajah Allah. Tapi semua itu dijalankan dlm peranannya sebagai manusia lengkap dgn segala kodrat kemanusiaannya, bukan sebagai makhluk lain seperti malaikat.

Apa enaknya jadi malaikat.? Makhluk yg tak punya keinginan, yg artinya tak pernah bisa merasakan kenikmatan ketika keinginan tersebut terpenuhi? Sesuatu dikatakan nikmat bukan karena anda tak pernah merasakan gatal, tetapi ketika anda gatal, lalu anda bisa menggaruknya dgn bebas.

Janji surga dlm Islam, bukan seperti mengiming-imingi harimau dgn seikat rumput.
Channel YouTube Lampu Islam: youtube.com/user/ArceusZeldfer

0 Response to "[Islam Menjawab] Janji Surga dalam Islam"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *