ro2blog.blogspot.com - 🔸Ustadz setelah membaca hikmah dari ustadz tadi pagi ana seperti tersindir. Tergugah kesadaran ana :
"Orang yg selalu mengeluhkan pekerjaannya mengira, dgn cara itu ia bisa mendapatkan simpati dan solusi. Tapi justru yg terjadi, itu adlh cara paling sukses mengiklankan kegagalan.
Karena siapapun pasti enggan bekerjasama dgn seseorang yg rapuhnya jiwanya, lemah azamnya, mudah patah arang, tak berdaya juang, mental kalah sebelum berperang." ✒AST
Ana hendak curhat sedikit ustadz, ane sekarang lagi bingung mencari tempat mengabdi. Setelah lulus dari pesantren ane berkali-kali pindah tempat mengabdi. Dari pesantren2 sampai travel haji dari satu propensi ke propensi lain. Tapi ana tak merasakan adanya keberkahan dan perubahan. Setelah sekarang sudah punya anak 1, tuntutan semakin banyak, terkadang ana bingung sendiri, harus bagaimana. Ditempat mengabdi ana sekrang gaji pas-pasan. Tapi masak iya ane harus pindah lagi.
Mohon saran dari ustadz.
🔹Semoga Allah memudahkan dan melapangkan utusan antum akhi.
Ana mau sampaikan kepada antum perumpamaan ustadz. Semoga bisa diambil ibrahnya.
Bila kita perhatikan, Pohon buah-buahan itu ada dua jenis, yg ditanam biji dan ditanam hasil cangkokan.
✏Secara umum, pohon cangkokan buahnya lebih manis, lebih cepat berbuah dan dibudidayakan. Tapi akarnya tak menghujam dalam, mudah tumbang bahkan ditebang bila tak produktif lagi.
✒ Sedangkan pohon yg tumbuh dari biji, secara umum masih kalah rasa dan lama proses untk bisa buahnya. Tapi akarnya secara umum menghujam dlm kokoh dikedalaman tanah.
🌱Kita ada yg bertipe cangkok, ada yg biji, / mungkin bisa bebas memilih salah satunya.
Tapi pd akhirnya orang jg yg menentukan asam / manisnya 'buah' kita.
🔹Tapi secara tabiat, sering berpindah-pindah lahan perjuangan bukanlah hal yg baik. Karena dunia dakwah dan pendidikan tak sama dgn dunia kerja. Meski ada kemiripan. Dunia kerja ; Tidak cocok gaji dan fasilitas, kita bisa cabut nyari yg lebih menjanjikan. Orentasinya memang gaji, dagang untung rugi.
Sedangkan dunia dakwah dan pendidikan adlh pengabdian. Tsiqah lalu istiqamah. Yang dicari adlh berkahnya, merasa memiliki karena lembaga umat itu milik siapa yg mau mengabdi.
🔹Apalagi bila dunia kerja jg mempertimbangkan dedikasi, bukan sekedar kecakapan. Tentu semakin tak ada tempat bagi para Beghiner's.
🔹Saran ana, cari tempat pengabdian yg sesuai, ikhtiyar dan istikharahkan. Setelah itu istiqmahlah.
🌴Biarkan akar menghujam dalam. Kokoh tak mudah tumbang. Nanti setelah masa berbuah tiba tentu akan ada saat panennya.
🌲selama menunggu masa panen yg mungkin lama, rindangnya pohon antum sudah menjadi peneduh, dan rontokan ranting dan daunnya menjadi pupuk.
Wallahu a'lam. Akhukum AST.
other source : http://liputan6.com, http://konsultasislam.com, http://flickr.com
0 Response to "Tempat Mengabdi - Hikmah"
Post a Comment