[Unkind Ladies] Unkind Women Episode 1

ro2blog.blogspot.com - Sinopsis Unkind Women Episode 1

Apa yg diharapkan saat kita pergi ke paranormal? Tentunya ramalan yg bagus-bagus, kan? Jadi bagaimana shock dan jengkelnya Kang Soon Ok (Kim Hye Ja) saat mendengar ramalan tentang anak cucunya.

Ia sendiri diramalkan dgn perumpamaan guci kimchi yg ia kubur di bawah tanah akan pecah. Sebagai catatan, guci kimchi dikubur di musim dingin agar tak pecah. Anak pertamanya diramalkan akan terperangkap di tembok. Anak bungsunya diramal kalau badai akan datang. Sedangkan cucunya akan tersandung batu.

Aishh.. ramalan macam apa itu?

Walau paranormalnya memang meramal dari tanggal lahir mereka, bahkan memberi saran kepada Ibu. Jika terperangkap di tembok, maka carilah jalan memutar. Badai jg pasti akan berlalu.

Tapi tetap saja menjengkelkan, ya kan? Pada asistennya, Asisten Park, Ibu berbohong kalau ramalan yg diberikan paranormal itu bagus semua. Rumahnya akan dipenuhi keberuntungan tahun ini. Yay.

Siapa saja yg tadi diramal?

Ini adlh Jung Ma Ri (Lee Ha Na), dosen paruh waktu di universitasnya. Ia menyuruh 5 mahasiswanya untk mengirim pesan di media sosial, mengajak teman mereka kumpul di halaman kampus untk makan jjajangmyun.

Pesan berantai itu membuat 200-an mahasiswa muncul untk makan jjajangmyun gratis yg disediakan Mari. Hal itu menarik perhatian Lee Doo Jin (Kim Ji Suk), penyiar salah satu TV swasta, yg penasaran dgn iring-iringan delivery jjajangmyun ke kampus, dan mengambil gambar acara mereka.

Ma Ri yg mulai bicara pd para mahasiswa yg akan mengambil kuliahnya semester depan, menyadari kalau ada reporter yg mengambil gambar mereka. Ia meminta pd Do Jin untk tak perlu merekam mereka, karena yg ia dan mahasiswanya lakukan ni hanyalah makan siang bersama.

Di sebuah atap gedung, Kim Hyun Sook (Chae Si Ra), berdiri di pinggir dan bersiap untk bunuh diri. Ia telah menanamkan seluruh simpanan ibunya di sebuah bisnis fiktif yg pemiliknya menghilang entah kemana. Tapi alam pun tak mengijinkan mati, karena angin kencang mendadak bertiup hingga ia terdorong kembali ke tengah.

Ia putus asa, tapi ada SMS masuk dari putrinya, Ma Ri, yg memberi tahu kalau ia berhasil melakukan dan mengajaknya minum anggur nanti malam.

Ia duduk terpekur di sebuah restoran, dan mood-nya semakin buruk saat melihat kakaknya, penyiar Kim Hyun Jung, muncul di televisi. Hubungan mereka berdua sepertinya tak harmonis karena ia langsung mematikan TV.

Sahabatnya, Ahn Jong Mi, muncul dan memarahinya, karena membuatnya takut. Hyun Sook mengirimkan SMS tentang keinginannya untk bunuh diri. Apa orang yg ingin bunuh diri itu makan ayam dulu? Ayam yg dipanggang tanpa minyak, lagi.

Ha. Jong Mi kesal melihat sahabatnya itu masih sempat-sempatnya diet sebelum bunuh diri. Hyun Sook berkilah kalau tadi pemilik restoran menatapnya kesal saat ia berkata kalau ia sedang tak ingin makan.

Mata Hyun Sook mulai berkaca-kaca saat Jong Mi memberitahu kalau ayah Mari, mantan suami Hyun Sook, katanya akan menikah lagi dgn teman sekantornya yg perawan tua tapi benar-benar mencintai ayah Mari. Jong Mi kaget melihat Hyun Sok menangis dan mengira sahabatnya itu masih cinta pd mantan suaminya. Ia menyuruh Hyun Sook untk menghubungi ayah Ma Ri dan melarangnya menikah lagi.

Hyun Sook menangis semakin keras, Aku menangis karena aku kehilangan uang yg sangat banyak!

Jong Mi memarahi Hyun Sook. Ia menyelamatkan Hyun Sook 30 tahun yg lalu bukan untk melihat Hyun Sook terpuruk seperti ini. Tapi Hyun Sook malah merasa kalau ia lebih baik mati saja dulu itu.

Jong Mi masih terus meluapkan kekesalan pd Hyun Sook yg bodoh mau menanamkan uangnya di broker saham, dan berhenti saat Hyun Sook mendadak berhenti menangis untk meminjam uang 1 juta won. Untuk apa?

Untuk judi, hal yg paling mahir ia bisa lakukan. Pengelola tempat judi itu bahkan selalu memohonnya agar bermain dan mengalahkan para tamu. Jong Mi membujuknya untk tak berjudi karena yg Hyun Sook biasanya lakukan karena iseng. Sekarang beda.

Tapi Hyun Sook tetap pd pendiriannya. Ditahan oleh Jong Mi pun percuma. Ia telah menghanguskan tabungan seumur hidup ibunya karena ingin melipat-sepuluhkan uang itu. Tak ada yg bisa ia lakukan lagi, kecuali ia melompat ke Sungai Han. Setidaknya aku harus mencoba cara ini! Hyun Sook mengacungkan segepok uang pinjaman itu.

Baiklah, habiskan sejuta won itu, dan kembalilah pd akal sehatmu, oke?! akhirnya Jong Mi pun mengijinkan dan Hyun Sook berjalan ke rumah judi dgn penuh kepercayaan diri.

Pekerjaan Ibu ternyata mengajar memasak. Sambil memasak, ia menyarankan murid-muridnya untk tak memasak demi suaminya, tapi demi diri sendiri. Ia pernah berpayah-payah memasak untk suaminya yg sedang mendekam di ruang kerjanya. Setelah dipanggil-panggil tak keluar, akhirnya ia menguping ke dlm ruangan itu.

Ehh.. ternyata suaminya malah asyik telepon-teleponan dgn pacarnya. Salah satu murid bertanya apa yg dilakukan Ibu setelah itu dan dijawab, Cerita itu.. aku akan menceritakannya lain kali.

Hyun Sook ternyata memang mahir berjudi. Uang Jong Mi kembali dgn berkali-kali lipat. Jong Mi mengingatkan kalau malam ni Hyun Sook sedang beruntung, jadi jangan datang ke rumah judi lagi. Tapi dari pandangannya, sepertinya ia tak sepakat dgn kata-kata sahabatanya.

Hyun Jung (Do Ji Won) baru saja memilih baju untk siaran besok dan sudah akan pulang ketika bertemu dgn para juniornya di ruang rias. Ia tersenyum ramah mendengar kedua junior memujinya, tapi menyalakan recorder handphonenya. Ia pun pamit keluar, diam-diam meninggalkan kertas dan handphone yg dipegangnya di meja rias.

Sesampainya di luar ruangan, ia menunggu beberapa menit dan kembali ke ruangan. Sekilas ia sempat mendengar para junior itu menjelek-jelekkannya.

Dengan tetap tersenyum ramah, ia mengambil handphone dan kertas di meja rias, berkata kalau ia lupa telah meninggalkan barang-barangnya. Kedua junior itu diam dan tersenyum palsu, tak menduga seniornya itu akan balik.

Di mobil, Hyun Jung mendengarkan rekaman itu, bersungut-sungut mendengar bagaimana ia dikatai telah melakukan botox dan penyiar yg tak bisa baca teleprompter karena mata tuanya.

Di rumah, sambil bersulang, Ma Ri menceritakan tentang pesta jjajangmyun dgn 200 mahasiswa di halaman kampus dan bagaimana para mahasiswanya berjanji untk mengambil mata kuliahnya semester depan. Hyun Sook merasa bangga dan menyelamati Ma Ri yg mungkin akan jadi dosen tetap di kampusnya

Tapi Hyun Sook sedikit gugup saat Ibu bertanya tentang kontrak. Tapi ia segera memberitahu kalau semua urusan sudah beres. Asisten Park kagum karena Hyun Sook bisa mendapatkan tempat semewah itu. Tapi Hyun Jung curiga dan bertanya berapa untung yg diperoleh kakaknya dakan menginvestasi uang Ibu sehingga bisa membeli (menyewa?) tempat itu.

Hyun Sook menjawab berputar-putar membuat Hyun Jung curiga dan malah menuduhnya telah menghilangkan uang Ibu. Tentu saja Hyun Sook marah dan menaruh segepok uang di atas meja, dikatakan kalau itu uang jajan untk Hyun Jung. Tapi Hyun Jung malah semakin curiga karena kok bisa Hyun Sook menyimpan uang banyak di dlm rumah. Hyun Sook menjawab sombong kalau uangnya berlimpah ruah.

Ma Ri yg mulai mabuk mengasihani ibunya yg sakit parah hingga tak lulus SMA. Asisten Park jg bertanya apa penyakit parah itu. Ibu, Hyun Sook dan Hyun Jung tak menjawab. Hyun Sook akhirnya mengajak semuanya untk kembali minum lagi.

Sebelum siaran, Lee Doo Jin mencoba menelepon Ma Ri, tapi tak diangkat. Tentu saja karea sekarang Ma Ri sudah mabuk. Saat mabuk, omongan susah dijaga. Itulah yg dikatakan Hyun Jung, yg kemudian dibalas oleh Ma Ri dgn mengatai tantenya yg tak kunjung menikah.

Hyun Sook pun memilih untk membawa anaknya pergi sekaligus segepok uang itu. Ha. Hyun Jung bengong melihat uang yg katanya untk dia, malah diambil pergi.

Ma Ri dibangunkan Asisten Park, karena sepertinya berita makan-makannya masuk berita pagi. Masih ngantuk, Ma Ri masuk ke ruang tengah untk ikut melihat berita bersama Nenek dan asistennya. Lee Do Jin menyiarkan tentang kedermawanan Ma Ri mentraktir 200 mahasiswa di kampus. Ia jg menambahkan kalau Ma Ri menjanjikan nilai A untk murid yg kembali ke kampus dari wamil dan mengumpulkan murid-muridnya dgn cara piramida.

Ma Ri bengong mendengarnya. Saat berkumpul dgn kelima mahasiswanya ia memang mengungkapkan kekhawatirannya pd pelajaran di kampus yg hanya menekankan ilmu untk cari uang saja dan minimnya minat mahasiswa pd seni liberal. Ia meminta kelimanya untk mengajak 2 orang teman yg kemudian 2 orang itu mengajak 2 orang lagi, begitu seterusnya.

Saat salah satu menyimpulkan seperti piramida, Ma Ri terlihat ngeri dgn kata piramida dan berkata kalau yg ia ingin sampaikan di sini adlh menyarankan mahasiswa untk ikut mata kuliah yg menyenangkan dgn banyak siswa. Ia menjanjikan semua mahasiswa yg sudah wamil akan mendapat nilai A, dan jika mahasiswanya telah mencapai 200 orang, ia akan mentraktir semua mahasiswanya dgn jjajangmyun.

Ituah yg dilakukan Ma Ri kemarin. Tapi yg ia dengar di berita tak seperti itu. Hmm.. sebenarnya Lee Doo Jin jg ingin menyampaikan hal yg sama dgn membuka keburukan-keburukan acara itu lebih dulu untk menarik minat penonton. Baru di akhir siaran ia menyampaikan niat baik Ma Ri kalau mata kuliah seperti yg diajarkan Ma Ri sekarang tak pernah dianggap lagi oleh mahasiswa sehingga dosen harus melakukan hal seperti itu.

Ia mengatakan, Benar-benar tak wajar bisa mengumpulkan mahasiswa hingga 200 orang lebih dgn janji kalau orang yg telah wamil akan mendapatkan nilai A. Tapi di negara kita..

Belum sempat Do Jin menyelesaikan kalimatnya, siarannya terpotong dgn breaking news tentang seorang mantan tentara yg lengkap bersenjata sedang menyandera pengunjung di sebuah restoran. Do Jin kaget dgn beritanya yg terpotong, karena dgn kalimat terakhirnya, dosen itu akan disalahkan. Ia memohon pd produser untk meneruskan berita itu sebentar saja. Tapi tak bisa.

Ma Ri shock menonton berita itu, dan menenangkan neneknya kalau semua baik-baik saja. Tapi tidak. Daftar mahasiswa terdaftar yg mulanya penuh, semakin menyusut dan menyusut. Kelima mahasiswanya pun ternyata membantu Ma Ri untk mendapatkan nilai A tanpa hadir di kuliahnya dan sekarang menagih janjinya.

Dan yg paling buruk adlh SMS yg diterima oleh Ma Ri dan seluruh mahasiswanya. Kelas dibatalkan oleh fakultas.

Walau sudah dibatalkan, Ma Ri tetap berangkat ke kampus untk mengajar. Ia meyakinkan neneknya, yg menelepon karena khawatir, kalau semua baik-baik saja karena ia dosen populer. Tapi ia minta untk tak memberitahu ibunya. Ia akan mencari cara agar kelasnya tetap berjalan. Entah posting di internet / sosial media.

Betapa kaget dan bahagianya ia saat masuk ke kelas dan melihat semua murid telah berkumpul untk berdemo. Ia terharu dan menutup mata. Tapi saat membuka mata, ia kembali kaget karena ruangan sepi dan di papan tulis tertulis umpatan mahasiswa seperti : Tendang dosen pyramid dan yg lainnya.

Ma Ri menghela nafas, tak tahu harus melakukan apa. Ada telepon masuk, ternyata dari Lee Do Jin yg akhirnya berhasil meneleponnya. Ia tahu kalau kelas Ma Ri dibatalkan dan meminta maaf. Ia sendiri sudah menjelaskan isi beritanya di SNS miliknya. Ia akan pergi ke kampus untk menjelaskan ke pihak fakultas dan berjanji akan menganulir pembatalan kelas itu.

Tapi belum selesai Do Jin bicara, Ma Ri berteriak, HEI! JANGAN UCAPKAN JANJI YANG TAK DAPAT KAU TEPATI, BRENGSEK! Ma Ri tak menyadari kalau ada seseorang yg sedang tidur di bangku kelas terbangun mendengar suaranya. Akubenar-benar ingin menyobek mulutmu dan menghancurkannya dgn mixer! Apa penyiar itu sangat berkuasa? Aku jg tak akan tinggal diam. Kau berdiri saja di sana. Aku akan pergi dan menginjak-injakmu!

Ma Ri memutuskan hubungan telepon dan meyakinkan dirinya sendiri kalau murid-muridnya akan datang. Ia kan dosen yg populer.

Sementara di Santiago, Spanyol, seorang pria menerima pesan gambar, sebuah jas pernikahan. Oh.. ni adlh ayah Ma Ri. Calon istrinya memberitahu kalau gosip sudah menyebar di perusahaan kalau ia yg melamar dan meminta pria itu menghubunginya setelah kembali dari Spanyol. Ia jg meminta pria itu untk melupakan mantan istrinya yg cemburu buta.

Mantan istri yg tak lulus SMA yg telah menghancurkan hidup pria itu dan meminta pria itu untk hidup bahagia dengannya sampai akhir hayat.

Hyun Sook yg sedang makan siang kaget saat membaca pesan dari Asisten Park yg mengagumi lokasi toko yg dipilih Hyun Sook. Ibu Hyun Sook jg menyukainya.

Sambil melihat-lihat ruangan itu, Asisten Park memuji-muji Hyun Sook yg bisa menginvestasikan uang Ibu sehingga bisa membeli tempat ini. Ibu menyesal tak bisa menjadi ibu yg baik bagi Hyun Sook sehingga Hyun Sook merasa minder dgn kakaknya.

Asisten Park berkata kalau Hyun Jung sekarang merasa lebih bahagia karena walau sukses, Hyun Jung tak pernah menikah. Padahal yg terpenting dari hidup adlh keluarga. Ibu pun menyuruh Asisten Park untk segera menikah.

Betapa kagetnya mereka saat melihat sekelompok orang yg membawa dokumen kepemilikan ruangan. Apalagi sekarang mereka tak bisa menghubungi Hyun Sook. Ibu pun meminta asistennya untk menghubungi Hyun Jung.

Walau menunggu lama, tak ada satupun mahasiswa Ma Ri yg datang ke kelas. Salah satu dosen, seniornya muncul untk mengambil barang yg ketinggalan dan memberitahu kalau ia dipecat. Ia meminta seniornya itu untk menandatangani petisi untuknya.

Tapi senior itu tak mau. Ma Ri mengumpulkan murid untk mencegah penyusutan jumlah mahasiswa yg mendaftar mata kuliah humaniora itu hanya alasan. Nyatanya Ma Ri hanya ingn meningkatka jumlah muridnya dgn cara apapun.

Ma Ri merasa hal itu tak salah karena pd akhirnya murid-murid akan mendapatkan kelas yg menyenangkan. Bagi senior itu, ucapan Ma Ri seperti pembenaran diri sendiri. Ma Ri kesal dikatai seperti itu dan menyindir kalau begitu ia harus seperti seniornya yg hidup seperti budak para dosen senior. Memberi les pd anak-anak mereka, membantu membawakan barang-barang mereka, berharap kelasku tak ditutup.

Dengan nada dingin, senior itu menyuruh Ma Ri menikah saja / mencari pekerjaan lain karena tak akan ada murid yg mau menandatangani petisi. Karena dunia ni sudah berubah. Tak ada murid yg menghormati gurunya lagi dan tak ada guru yg menyayangi muridnya lagi. Semuanya sudah sibuk dgn urusannya sendiri-sendiri.

Kenyataan pahit yg diucapkan senior itu membuat Ma Ri tercenung walau senior itu sudah pergi. Muncul seorang mahasiswa yg memakai baju aikido, membuat mata Ma Ri berbinar. Apakah dia salah satu mahasiswa yg akan mengikuti kuliahnya? Tidak, mahasiswa itu malah memanggil, Sabam.. sabam..! ke arah belakang kelas.

Ma Ri terkejut melihat tangan teracung ke udara dan seorang pemuda bangun dari tidurnya. Sambil berjalan dgn mengantuk, pemuda itu menyuruh juniornya itu untk menandatangani petisi untk Ma Ri.

Haishhh... Ma Ri menutup wajah dan terduduk lemas. Aibnya ketahuan semua. Haduhhh..

Hyun Sook kembali main kartu ditemani oleh Jong Mi. Di tengah permainan, Hyun Jung menelepon Jong Mi dan menanyakan keberadaan adiknya. Jong Mi tergagap menjawab tak tahu, membuat Hyun Jung tahu kalau Jong Mi berbohong. Apalagi terdengar suara orang yg bertaruh di belakang Jong Mi, membuat Hyun Jung curiga. Buru-buru Jong Mi menutup telepon.

Hyun Sook benar-benar ahli main kartu. Ia menang banyak malam ini. Jong Mi yg panik tadi ditelepon Hyun Jung, meminta Hyun Sook pulang dan terima hukuman saja. Tapi Hyun Sook tak mau sehingga Jong Mi mengancam akan memutuskan persahabatan mereka jika sahabatnya itu tak keluar dari rumah judi dlm waktu 10 menit.

Ma Ri memikirkan apa yg terjadi seharian ini. Bagaimana pihak fakultas tak bisa berbuat apapun mengenai pemecatannya. Tapi yg membuat ia tutup muka adlh saat seorang mahasiswa ternyata mendengar semua racauannya saat ia pikir ia sendirian di kelas.

Tapi ia tak bisa galau terlalu lama karena ada masalah besar di rumah, masalah yg lebih besar dari masalahnya sendiri.

Hyun Sook benar-benar ahli. Ia berhasil mengalahkan semua lawannya dan mengambil semua uang mereka. Tapi belum sempat ia meraup semua uangnya, polisi datang menggerebek rumah judi itu. Sontak semua kocar kacir, lari menyelamatkan diri sendiri.

Hyun Sook panik dan mencoba mengambil semua uang yg bisa ia ambil. Tapi polisi keburu menangkapnya.Untung ada seseorang yg menubruk polisi itu hingga ia bisa melarikan diri lewat toilet. Jong Mi yg menunggunya di luar, tak bisa segera mengeluarkan mobilnya dari parkiran yg padat, membuat Hyun Sook melarikan diri sendiri.

Hyun Sook lari kesetanan, sama seperti saat dulu jaman ia remaja. Bagai tikus dikejar sekawanan kucing, Hyun Sook sembunyi di dekat bak sampah, bawah jembatan dan jalanan sepi, menangis sendiri.

Sedangkan ibu, kakak dan putrinya shock saat mendapat kabar kalau Hyun Sook terlibat masalah dgn polisi. Ibu lemas seketika. Firasat Ibu sudah tak enak karena akhir-akhir ni suaminya hampir selalu muncul dlm mimpi.

Hyun Sook pergi keluar kota. Dan di atas bis yg bergoyang-goyang, ia menulis sepucuk surat. Aduhh... jangan-jangan..

Di makam ayahnya, ia memberi hormat dan menangis tersedu-sedu, Ayah.. Hyun Sook yg tak berharga ni datang, Ayah.. Sekarang aku akan pergi menemui Ayah.. Dan tergeletak di sana, botol soju, sebotol obat yg hanya tersisa beberapa butir, koran dan secarik surat.

Ma Ri dan Jong Min menerima tas dan HP Hyun Sook yg ditemukan polisi di rumah judi yg digerebek semalam. Mari jg menemani Nenek dan Tantenya yg pergi ke bank (?). Hyun Jung bertanya, Dengan rumah sebagai jaminan, bahkan pinjaman.. Hyun Jung membaca kembali surat yg dipegangnya bingung.

Ibu pun bingung, Bagaimana.. dgn uang segini.. Dan ibu mengernyit karena dadaya kembali sakit, membuat panik anak cucunya.

Tubuh Hyun Sook terus melemah, tapi ia terus menangis, menyesali dirinya yg tak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana mungkin orang seperti aku bisa hidup di dunia seperti ini.., Hyun Sook terjatuh dan meratapi dirinya dan Ayah yg sama-sama rusak. Mari kita lahir kembali ke dunia ni tapi bukan sebagai manusia lagi..

Matahari begiu terik, angin berhembus kencang, menerbangkan koran yg tadi ia bawa. Tertarik pd foto di koran itu, ia membaca berita di dalamnya. Pemenang Penghargaan Guru : Na Hyun Ae. Ia berkata lirih, Na Mal Nyeon?

Ingatannya kembali saat ia SMA. Gurunya, wanita yg sama di koran itu, akan mengubah posisi duduk seluruh murid berdasarkan peringkat ujian mereka. Saat sesi belajar sendiri, tiap murid akan ditempeli nomor di punggung. Saat tu Hyun Sook mengutarakan pendapatnya kalau cara gurunya itu tak manusiawi.

Ia memang bukan nomor terakhir (55 dari 59). Tapi semenjak itu semuanya berubah bagi Hyun Sook. Wali kelasnya membencinya dan murid-murid lain menjauhinya. Ia sendirian dan yg bisa menghiburnya adlh penyanyi luar negeri, Leif Garreth. Dan ketika Leif Garreth datang ke Korea, ia bela-belain datang menonton konsernya.

Sayangnya dari sekian penonton yg hadir, wajahnya tercetak jelas di koran. Hukumannya adlh ia harus berdiri dgn mengangkat koran itu saat gurunya mengajar. Jidatnya bahkan dilempar kapur karena tangannya gemetar kelelahan mengangkat koran itu.

Ia teringat saat temannya membawanya nonton film tentang pembalasan dendam seorang gadis pd teman-teman yg membully-nya. Mereka berdua sama-sama ingin menjadi Carrie, si pemeran utama.

Dan betapa kuatnya sebuah pikiran. Hanya dgn membayangkan, ia bisa menjadi Carrie, menerbangkan koran yg dipegangnya bahkan bisa membuat tongkat pel menyerang gurunya. Tak hanya itu, ia jg membalas dgn melempar kapur ke jidat gurunya berkali-kali, membuat seisi kelas panik.

Kita mendengar ungapan hati Hyun Sook yg menyebut gurunya itu telah menghancurkan hidupnya, Tapi aku menyimpan rahasianya...

Apakah rahasianya? Entahlah..

Di wawancara itu, Na Hyun Ae mengaku kalau ia mengubah namanya setelah menikah karena tak ingin anaknya diejek di sekolah. Wartawan yg mewawancarainya ternyata Lee Do Jin. Hyun Ae belajar giat dgn beasiswa untk kemudian menjadi guru untk menciptakan keajaiban pd muridnya. Tapi baik dulu maupun sekarang, selalu ada murid yg seperti lele, sehingga ia merasa benar ketika memotong dahan yg busuk dari awal.

Lee Do Jin yg ternyata adlh anaknya, meminta ibunya untk tak menceritakan hal ni jika ada wartawan yg mewawancarainya karena bisa menimbulkan salah paham. Tapi Hyun Ae merasa itu adlh prinsip mengajarnya. Hyun Ae pun menceritakan tentang buku yg ia tulis dan sedang ia selesaikan.

Tangan Hyun Sook gemetar saat membaca alasan penulisan buku itu adlh karena Hyun Ae diperlakukan sebagai pencuri dan ia bingung karenanya. Ia gemetar, marah. Bukan Hyun Ae yg diperlakukan sebagai pencuri, tapi Hyun Ae-lah yg memperlakukannya sebagai pencuri. Ia merobek-robek koran itu dgn geram.

Saat itu di kelas, Hyun Sook remaja yg sedang piket di kelas, tiba-tiba dipukul kepalanya oleh guru Mal Nyeon. Sekarang kau bahkan mencuri barang? Kau ni telah diskors tapi tetap belum sadar juga?! Hyun Sook tak tahu apa yg membuat gurunya marah. Mal Nyeon bertanya kapan Hyun Sook mencuri scarf yg dijadikan hadiah untuknya.

Hyun Sook membantah kalau ia tak pernah mencuri scarf itu. Ia membeli scarf itu dari teman di kelas sebelah. Tapi Mal Nyeon malah memukul kepalanya lagi dan menyebutnya sebagai anak yg memberi pengaruh buruk pd teman lainnya.

Percuma Hyun Sook membantah hal itu, karena keputusan sekolah sudah ditetapkan. Ia dikeluarkan dari sekolah.

Hyun Sook semakin memucat. Ia kedinginan, obatnya mulai bekerja. Ia terjatuh tapi ia sekarang tak mau mati. Di depan makam ayahnya, Hyun Sook kembali menangis, Ayah.. selamatkan aku! Aku tak mau mati seperti ini. Wanita itu telah menghancurkan hidupku. Aku harus membalas dendam padanya!

Hyun Sook mendelik dan jatuh terkapar.

Komentar :

Haduhh... episode pertama kok masalahnya udah banyak banget, ya.. Menonton ni rasanya seperti menonton Wang Family lagi. Padahal beda loh.. Hyun Sook itu nasibnya seperti Ho Bak yg ingin membuktikan kalau dirinya jg bisa berbakti pd ibunya, tapi dgn kemampuan seperti Soo Bak.

Haduhh.. lebih parah berarti ya nasibnya Hyun Sook. Apalagi ternyata jalan hidupnya mulai berubah saat ia dikeluarkan dari sekolah atas kesalahan yg tak pernah ia lakukan.

Mungkin Hyun Ae merasa benar dgn menulis novel itu, karena ia pun jg dituduh seperti itu sebelumnya. Tapi sayangnya, Hyun Ae sudah berburuk sangka dulu pd muridnya, langsung menuduh tanpa menyelidiki kebenaran ucapan muridnya sehingga murid itu dikeluarkan.

Entah apa yg terjadi berikutnya. Sepertinya Lee Doo Jin nanti ada rasa deh dgn Ma Ri. Berbesan dgn orang yg menghancurkan hidupnya? Kayaknya no way deh buat Hyun Sook.

Terus nanti Ma Ri deket dgn siapa, dong? Mahasiswa yg tidur di kelas itu? Saya belum pernah melihat drama Song Jae Rim kecuali saat baca Soompi tentang Kim So Eun dan Song Jae Rim di soompi. Tapi kayaknya anaknya cool juga, deh. Btw, beladirinya itu taekwondo / aikido, ya? CMIIW, ya..

Ramalan paranormal itu mulai terbukti. Tapi saya belum paham tentang ramalan Hyun Jung yg katanya akan terperangkap di tembok. Tembok apa, ya maksudnya?

Bersambung ke episode 2

source : http://kutudrama.com, http://cnn.com, http://liputan6.com

Posted by Unknown