Pada kasus skoliosis pd ibu hamil, ibu tetap dpt menjalani kehamilan dgn nyaman dan melakukan persalinan normal. Skoliosis adlh kelengkungan tulang belakang yg abnormal ke arah samping, depan, dan rotasi (berputar), yg dpt terjadi pd segmen servikal (leher), torakal (dada), ataupun lumbal (pinggang). Walaupun begitu, tentu ruang rahim sangat aman, tak akan terjadi pengurangan volume ataupun perubahan bentuk. Jadi, siapa bilang ibu dgn skoliosis tak bisa hamil? Selama ibu dan suami subur tetap bisa hamil. Ibu pun dpt menjalani kehamilannya dgn nyaman, bahkan melahirkan dgn cara normal alias per vaginam.
Memang benar, skoliosis yg dialami tiap-tiap orang itu berbeda. Bagi ibu dgn skoliosis dibawah 40 derajat, tak ada masalah untk hamil. Hanya saja, efek hamil pd ibu skoliosis yg derajatnya besar jauh lebih berat daripada ibu yg derajat skoliosisnya kecil. Begitu pula dgn keluhan sakit punggung. Jika boleh dibandingkan dgn perempuan normal (tanpa skoliosis) yg hamil, sakit punggung yg dirasakan oleh ibu skoliosis derajatnya lebih tinggi dibandingkan ibu normal.
Hal yg sama terjadi pd keluhan umum lainnya, seperti : pegal-pegal, berbeda-beda kejadiannya pd tiap ibu skoliosis. Itu semua bergantung pd seberapa besar derajat bengkoknya tulang belakang dan usia kehamilan.
Gampangnya : semakin besar derajat skoliosisnya, ibu akan lebih sering pegal dan sakit tulang belakang, dan hal tersebut akan bertambah seiring dgn semakin besarnya perut. Pun demikian halnya dgn keseimbangan tubuh. Memang benar, perempuan normal pun saat hamil, keseimbangannya akan terganggu. Tapi pd ibu skoliosis, saat tak hamil saja keseimbangan badannya kurang baik, jadi saat hamil bisa diprediksi keseimbangan badannya akan semakin terganggu.
Walau bukan penyakit / kelainan turunan jg genetika, tapi ibu hamil dgn skoliosis berpeluang mempunyai anak skoliosis juga. Terjadinya skoliosis pd si kecil dpt dideteksi sejak bayi, bisa jg terdeteksi setelah dia besar. Jadi, langkah yg terbaik, saat anak lahir, perhatikan baik-baik perkembangan tulang belakangnya. Jika ada keraguan / keanehan, segera konsultasikan ke dokter ortopedi.
Mereduksi Risiko Walau kendala-kendala yg akan dihadapi ibu hamil dgn skoliosis tak jauh berbeda dari yg dihadapi ibu normal, tapi ada baiknya kendala tersebut dikoreksi. Caranya dgn berolahraga dan olahraga yg tepat untk ibu skoliosis adlh olahraga air. Ibu bisa berenang / melakukan aquarobik / senam di air, ataupun sekedar jalan-jalan di dlm kolam.
Senam hamil jg sangat baik dilakukan. Setiap mengikuti kelas senam hamil agar melakukannya dgn sungguh-sungguh tetapi tetap harus relaks. Selain itu, disela-sela kegiatan sehari-hari, jangan lupa lakukan stretching. Hal ni baiknya dilakukan sebelum ibu merasakan sakit punggung, pegal, / timbul keluhan di daerah belakang badan. Jadi, saat ibu di kantor, tiap 15-30 menit sekali, baiknya melakukan stretching / sekedar jalan-jalan di ruangan.
Aneka kegiatan olahraga tersebut bertujuan menstimulasi otot, khususnya punggung, supaya lebih kuat dan bisa diandalkan untk membantu tulang belakang menopang beban berat badan dan kehamilan, selain jg untk membuat saraf-saraf tak kaku. Kemudian, saat sakit timbul dan menjadi, segeralah istirahat. Paling baik berbaring ke kanan / ke kiri. Boleh jg senyamannya ibu. Suami, jika mendapati istri seperti ini, lakukanlah stimulasi dgn memberikan pijatan lembut dibantu penghangat.
Hal lain yg dpt ibu lakukan adlh cukupi kebutuhan gizi selama hamil sesuai dgn kebutuhan. Sementara yg harus dihindari adlh : mengangkat / membawa beban berat; terlalu capek; terlalu jauh / lama berjalan; terlalu lama berdiri; dan hentikan kegiatan / olahraga yg bersifat high impact.
Untuk menghindari / mengatasi aneka keluhan saat hamil, ada jg yg menyarankan menggunakan breach selama kehamilan. Sebenarnya, penggunaan breach efektif dilakukan pd ibu di bawah usia 20 tahun karena tulangnya masih tumbuh. Jika ibu saat hamil usianya sudah di atas 20 tahun, tak perlu lagi pemasangan breach. Selain tak berguna, jg akan membuat napas ibu semakin sesak. Ingat, orang dgn skoliosis sering merasakan sesak napas, apalagi ibu hamil. Bisa dibayangkan, karena hamil saja, napas sudah sesak, apalagi jika ditambah menggunakan breach yg jelas-jelas menekan dada.
Dibantu Dokter Tulang Saat persalinan, spesial untk ibu skoliosis, dokter kandungan akan meminta bantuan dokter ortopedi untk melakukan diagnosis, apakah ibu mampu melakukan persalinan per vaginam / tidak. Juga, diminta bantuannya dlm proses persalinan, khususnya persalinan per vaginam.
Kenapa ni penting? Karena ibu dengn skoliosis rentan mengalami HNP / saraf kejepit di tulang punggung, walau memang kondisi ni tak terjadi pd semua ibu hamil skoliosis. Jadi, jangan takut untk melakukan persalinan per vaginam karena ibu skoliosis pun bisa melakukannya.
Jika ibu membutuhkan informasi / bacaan lebih lanjut mengenai proses kehamilan dan melahirkan, ibu dpt mengunjungi situs berikut ni ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.
source : http://slideshare.net, http://docstoc.com
0 Response to "Skoliosis Pada Ibu Hamil"
Post a Comment