This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Kisah Tabi'in] Ketika Hati Telah Mengenal Sang Pencipta

Ketika Hati Telah Mengenal Sang Pencipta
ro2blog.blogspot.com - Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hati yg dlm istilah agama kita (Islam) disebut Qalb, mempunyai peranan yg penting dlm kehidupun manusia, baik secara lahiriah maupun bathiniah. Hati merupakan segumpal daging dan pusat dari semua urat nadi bermuara, terletak di sebelah kiri dada yg disebut jantung. Ia mengalirkan darah kehidupan ke seluruh organ tubuh menurut takaran tertentu dgn denyutan rata-rata tiap detik sekali. Bila hati berhenti bekerja, maka terhenti pulalah aliran darah sehingga manusia tak dpt bergerak lagi / disebut mati.


Hati yg ma'rifat kepada Allah adlh hati yg dipancari oleh nur iman, sehingga hati seseorang yg telah berma'rifat (mengenal Allah), hati itu akan mengendalikan akal yg selalu cenderung pd kehendak hawa nafsu. Dengan demikian hati yg dipancari oleh nur keimanan, akan bekerja sesuai dgn kehendak Allah Subhanahu wata'ala dan membawa akal kearah menginsafi diri (mengenal diri), bahwa manusia merupakan makhluk yg berkewajiban untk memuliakan dan mematuhi perintah Sang Pencipta yg telah menjadikan dirinya.


Jadi, hati yg ma'rifat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, akan selalu ingin menjaga kesucian dari tipu daya akal, dunia, dan tipu muslihat iblis laknatullah. Selalu menjaga hatinya agar tetap berada diatas akal, karena akal senantiasa menuruti hawa nafsu. Bila hati dpt dipengaruhi oleh akal, maka akan hilanglah kesucian hati yg telah dipancari oleh nur iman. Sebab sesungguhnya hati itu tak mau dikotori oleh sesuatu yg melekat pd dirinya. Banyak perbuatan seseorang yg sebenarnya tak dibenarkan oleh hatinya sendiri, seperti mulutnya mengucapkan "tidak", tetapi hatinya mengatakan "ya" yg bila kita teliti nyatalah kebenaran hati dan kebohongan mulut. Oleh karena itu Allah selalu menilai perbuatan manusia itu dari segi ikhsan, ketulusan dan keikhlasan hatinya. Jika hati itu mengarah kepada Allah, maka akan semakin baik pula iman seseorang, tapi apabila hati mengarah kepada selain Allah, maka hati itu akan condong kepada kejelekan dan akan menjadi buruk hatinya. Akibatnya hati itu akan menjadi benda yg tak berharga disisi Allah.


Sungguh bahagialah seseorang yg beriman dan tetap istiqamah dlm keimanan. Sebab seseorang akan senantiasa memelihara kesucian hati dan berhati-hati dlm memelihara kebersihan dan kesempurnaan hidupnya, karena ia tahu benar bahwa Allah yg telah menjadikan dirinya itu sangat dekat dan mengetahui semua perbuatannya, dan perbuatannya itu pasti dicatat oleh malaikat. Sebagaimana Firman Allah berikut ini.
Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yg dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat dengannya daripada urat lehernya. (Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yg lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yg diucapakannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yg selalu hadir." (QS. Qaf: 16-18)


Demikianlah kalau iman telah tertanam di hati manusia. Kekhusyukan ibadahnya dan kesempurnaan perilakunya mencerminkan ketebalan iman di dlm dadanya, bersatu kata dgn perbuatannya, karena dirinya telah mengenal Rabb Yang Maha Agung dan Maha Sempurna. Hatinya menjadi tenang dgn senantiasa menginggat Allah (Dzikrullah) dan ia akan mendapatkan derajat yg tinggi disisi Allah SWT.
"Wahai jiwa yg tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dgn hati yg damai dan diridhai-Nya. Masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dlm surgaku." (QS. Al-Fajr: 27-30).

0 Response to "[Kisah Tabi'in] Ketika Hati Telah Mengenal Sang Pencipta"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *