This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Al-Qur'an] Katakan Tidak Pada Hari Valentine

Katakan Tidak Pada Hari ValentineOleh: Akmal Sjafril || Twitter: twitter.com/malakmalakmal
Nama resmi Valentine Day adlh "Saint Valentine's Day", bukan "Valentine's Day." Artinya, Valentine's Day ni adlh hari peringatan seorang TOKOH, bukan sebuah NILAI. (Baca juga: Jangan Tertipu Gemerlap Valentine's Day). Tidak benar kalau dikatakan bahwa Valentine's Day adlh hari kasih sayang. Bukan value itu yg dirayakan, melainkan tokoh St. Valentine-nya. Di beberapa negara, Valentine Day tak identik dgn kasih sayang, melainkan persahabatan. Perayaan Valentine Day pun tak selau pd tanggal 14 Februari. Ada jg yg merayakannya pd Juni dan Juli. Ada yg dua kali dlm setahun. Kok bisa dua kali dlm setahun? Ya, soalnya tokoh yg namanya St. Valentine minimal ada dua orang. Keduanya adlh tokoh Kristen. Beberapa sekte Kristen seperti Anglikan secara resmi merayakan Valentine's Day sebagai hari besar keagamaannya. Meski sebagian besar umat Kristiani tak menjadikannya hari besar keagamaan, tapi Valentine's Day adlh bagian dari sejarah Kristen.
Katakan Tidak Pada Hari ValentineSt. Valentine adlh pahlawan Kristen yg memperjuangkan nilai-nilai dlm agama Kristen. Marilah bertanya, bagaimana sikap seorang Muslim semestinya terhadap Valentine's Day ? Apakah wajar bagi seorang Muslim merayakan kepahlawanan seorang St. Valentine yg memperjuangkan agamanya sendiri? Pernahkah kita melihat umat lain merayakan kepahlawanan seseorang yg jadi pahlawan hanya bagi umat Muslim? Ini bukan kebencian terhadap agama lain. Hanya saja, kepahlawanan memang subyektif. Singapura saja marah-marah karena RI hendak menamakan sebuah kapal perang dgn nama pahlawannya. Mengapa? Karena yg RI bilang pahlawan itu dianggap penjahat oleh Singapura. Kepahlawanan memang subyektif.

Kalau sudah jelas bahwa Valentine's Day adlh hari raya umat Kristiani, bagaimana sikap umat Muslim? Kita berkaca saja pd Natal. Sama-sama hari raya umat lain kan? Dahulu, MUI pernah memfatwakan haram hukumnya bagi seorang Muslim untk ikut merayakan Natal. Karena kejadian itu, Buya Hamka sebagai Ketua MUI ditekan oleh pemerintah. Umat Muslim haram merayakan Natal tak lain karena Natal adlh hari raya umat lain. Dengan demikian, hukum merayakan Valentine's Day pun sebenarnya sama. Karena sama-sama hari raya umat lain.
Karena Buya Hamka adlh Ketua MUI pd masa itu, banyak yg mengira pendapat beliau sama dgn fatwa MUI. Sebenarnya, Buya Hamka berpendapat bahwa Muslim yg merayakan Natal itu bukan haram hukumnya, tapi MURTAD. Adapun Fatwa MUI 'dilunakkan' menjadi haram karena pertimbangan dakwah. Kalau kita mengikuti alur berpikir Buya Hamka, maka merayakan Valentine's Day itu statusnya pun MURTAD, bukan sekedar haram. Jelas ya bedanya.
Mungkin ni yg tak disadari oleh banyak muda-mudi yg merayakan Valentine's Day. Mereka tak tahu bahwa ada konsekuensi aqidah yg sangat serius sebab mereka berpikir Valentine's Day adlh Hari Kasih Sayang, padahal ni hari peringatan seorang pahlawan Kristen. Konsep kasih sayang pun kemudian dirusak lagi menjadi kasih sayang kepada pasangan di luar nikah. Ujung-ujungnya ke seks. Selain bunga, kartu ucapan dan coklat, yg laku keras saat Valentine's Day adlh kondom. Tiap tahun, Valentine's Day semarak dgn berita penggerebekan pasangan-pasangan tak menikah di hotel. Bahkan sejumlah pemuka agama Kristen pun menganggap bahwa perayaan Valentine Day justru mencoreng perjuangan St. Valentine.
Versi paling terkenal dari kisah St. Valentine adlh bagaimana ia mengawinkan para prajurit yg dilarang nikah oleh Romawi. Mengapa ia lakukan itu? Ya, karena St. Valentine tak percaya pd hubungan di luar nikah! Sekarang, Valentine's Day justru dirayakan kebanyakan oleh pasangan yg tidak/belum menikah. Valentine's Day sama seperti kondom; sama-sama populer di kalangan para pezina, bukan di kalangan pasangan yg syah. Dan Valentine's Day pun senasib dgn kondom; sama-sama sumber kucuran uang bagi para pelaku industri. Maka, Muslim yg merayakan Valentine's Day pun terjerumus dua kali. Pertama, aqidahnya terancam bahaya. Kedua, ia hanya jadi permainan bagi para penguasa industri. No love; it' s all about the money (Tidak ada cinta, ni semua hanya tentang uang). Semoga kita semua terhindar dari kerancuan berpikir yg demikian. Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin...
Sumber: http://chirpstory.com/id/malakmalakmal

source : http://www.lampuislam.org, http://dailymotion.com, http://google.com

0 Response to "[Al-Qur'an] Katakan Tidak Pada Hari Valentine"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *