Tradisi lalapan melekat di tanah pasundan. Tapi sejak kapan menu makan ni hadir?
Masyarakat sunda sudah termasyhur akan kegemarannya menyantap lalapan. Aneka daun seolah menambah sedap tiap santapan warga pasunda. Tapi sejak kapan lalapan mulai dikenal?
Terpicu oleh rasa penasaran tersebut, sejarawan Fakultas Ilmi Budaya, Universitas Padjadajaran, Fadly Rahman mencoba mengungkap sejarah lalapan di tanah air.
Hasil penelusurannya menemukan jika secuil catatan historis dlm Prasasti Taji mengungkapkan awal mula budaya lalapan di Tatar Sunda. Prasasti itu bertarikh abad kesepuluh.
“Memang pd masa itu, eksistensi lalap memang populer, tapi pertanyaannya varietasnya apa?” ujar Fadly seperti dikutip dari laman unpad.ac.id, Rabu, 28 Januari 2015.
Mengutip dari Isis Prawiranegara pd tahun 1944, Fadli menyebut lalap tak hanya berwujud daun-daunan seperti daun singkong, pepaya, / selada. Makana berupa umbi-umbian, buah muda, bunga, hingga biji-bijian jg kerap disebut lalapan.
Dalam naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian sekitar abad 15 M disiratkan beragam rupa-rupa rasa masakan, yaitu lawana (asin), kaduka (pedas), tritka (pahit), amba (masam), kasaya (gurih), dan madura (manis).
Menurut Fadli, susunan cita rasa tersebut menyiratkan rasa yg Sunda banget. “Itu tak menampilkan cita rasa yg sarat dgn daging-dagingan,” tambahnya.
Dosen prodi Sejarah FIB Unpad ni menjelaskan, budaya makan daging tak identik dgn orang Sunda. Ini terlihat dlm catatan Thomas Stamford Raffles yg menyebutkan pengembangan ternak sapi di Jawa Barat pd masa tersebut tak berjalan baik di Jawa Barat.
Perbedaan iklim diduga menjadi pemicu kurang baiknya budi daya sapi. Hal ni berbeda dgn kondisi budidaya sapi di Jawa Tengah dan Jawa Timur dimana memiliki keadaan lahan yg kering dan curah hujan rendah sehingga budidaya dpt berjalan dgn baik.
Kondisi geografis pegunungan dan pedalaman pun mengakibatkan banyaknya varietas tumbuhan/tanaman pangan tumbuh di Jawa Barat. Hal ni jg dipengaruhi oleh minimnya sentuhan budaya kuliner asing di Jawa Barat hingga abad ke-19. (Ism)
0 Response to "[Islami] Sejarah Menu Lalapan di Nusantara"
Post a Comment