ro2blog.blogspot.com - Tepat pukul 16.00 wib adalah waktu dimana kebanyakan jalanan di Jakarta macet, kepulan asap-asap kendaraanpun kian meningkat, bergabung menjadi polusi yg terbang kelangit dan menghancurkan sedikit demi sedikit lapisan ozon di angkasa raya sana. Sebagai seorang yg kere akan harta, seperti biasa saya memanfaatkan kendaraan umum dalam berpergian guna berpartisipasi dalam mempersempit kota Jakarta.
Terkadang berjalan kaki pun hanya pilihan satu-satunya saat isi kantong sedang melompong, pernah jg menempuh perjalanan dgn berjalan kaki dgn jarak kurang lebih 15,3 km dari UKI Cawang ke Grogol dgn rata-rata waktu tempuh 4 jam, dan itu sudah di lakukan sebanyak 6 kali. Sedangkan Grogol sampai Monas bisa di tempuh dalam waktu 45 menit dgn berjalan kaki, beda lagi kalau dari Grogol ke Salemba, waktu rata-rata yg di tempuh bisa mencapai 1,5 jam dan itu sudah di buktikan puluhan kali, eittt ... bukannya sombong lho, tapi apalah daya isi kantong melompong, wew. "lho ini, ngomongin apa ya?".
Tapi jangan khawatir, ternyata berjalan kaki itu menyenangkan, yah walaupun cuaca panas, polusi dimana-mana, tapi kalau hati sejuk semua jadi menyejukan (alasan, hihihii ...).
Bingung kan, maksud saya apa?, saya sendiri aja bingung mau posting apa, hahahay ....
Jadi begini sob ceritanya, saat sedang berjalan kaki di pinggiran trotoar jalan raya di Jakarta yg sumpek, macet dan panas namun tetep di satronin orang itu, tiba-tiba tenggorokan ni terasa amat kering. Jadi terbesitlah niat untuk membeli segelas air mineral seharga Rp. 500,- per gelas di warung-warung yg ada di pinggir trotoar tersebut. Nah ... saat sudah sampai di sebuah warung segara saya beli tuh minuman, terus tenggak sampai habis tanpa tersisa hingga tetes terakhir hir hir hir hir.
Tepat di sebelah warung tersebut, ada sebuah tempat dimana terlihat sebuah mesin kompresor yg disampingnya tegak berdiri sebuah papan bertuliskan "TUKANG TAMBAL BAN". Karena agak cape, jadi saya putuskan untuk sekedar duduk di pinggiran warung tempat saya membeli air mineral tadi sob. Itung-itung sambil tarik napas gitu. Nah, jarak antara saya dgn tukang tambal ban tersebut hanya terpaut 2 meter saja. Jadi dpt di pastikan, tiap pembicaraan dan obrolan para pekerja tambal ban terdengar dgn sangat jelas.
Sedang asik santai, tiba-tiba ada dua buah motor di tuntun oleh dua orang pemiliknya dari arah belakang sob, awalnya sih saya yakin, kalau motor mereka bannya kempes, "tapi kok bisa kompakan begitu ya?", sekelibat pertanyaan dalam hati saya. Namun kecurigaan akan segera saya ketahui, lantaran melihat wajah orang yg menuntun motor ke dua terlihat sangat garang dan jelas gak bersahabat sob. "wah, tontonan gratis nih" saya yakin dalam hati.
Setelah memarkirkan motor masing-masing, ke dua pemiliknya menghampiri tukang tambal ban seraya bertanya "bos, bisa nge las gak??".
"wah, ni tambal ban bos, bukan tukang las" jawab tukang tambal ban.
"tuh kan, gue bilang jg apa, tukang las masih jauh bro", terdengar pemilik motor ke dua menyela.
"santai pak, saya pasti tanggung jawab" dgn suara agak berat pemilik motor pertama menjawab.
Hmmm, singkat cerita rupanya telah terjadi kecelakaan berupa tabrakan diantara mereka, dimana pemilik motor pertama menabrak pemilik motor kedua sob. Lantas pemilik motor ke dua, bersikeras meminta ganti rugi atas kerusakan pd motornya. namun sepertinya si pemilik motor pertama tak mempunyai uang lebih untuk mengganti kerugian atas kerusakan motor ke dua, dan si pemilik motor ke dua tetep ngotot minta di ganti. Pokoknya adegan ni terlihat dramatis, menggelikan dan mengesalkan deh.
Hingga pd akhirnya pemilik motor pertama terlihat kesal dan bertanya pd tukang tambal ban.
"mas, elo seneng kerja disini", tanya pemilik motor pertama #entah maksudnya apa.
Tukang tambal ban menjawab "senenglah, liat tuh (sambil menunjuk bajaj yg terparkir di belakang warung) ane punya kendaraan dinas, cuti kerja tiap 3 bulan sekali, jalan-jalan ke singapore, THR dan tunjangan memuaskan, di tambah uang lembur 3 kali lipat kalau banyak orderan". sambil ngeluyur merapihkan selang angin.

Segera saja saya berdiri terus ikut menghampiri, lalu bertanya pd tukang tambal ban yg sedang berusaha membangunkan dgn mengepret-ngepret tangannya ke wajah yg pingsan. Saya pun bertanya "bagaimana bos?", dgn enteng tukang tambal ban menjawab "... No SIGNAL SOB ...".
Note :
Sangat dianjurkan meminum obat sakit kepala setelah baca post ni / segera ke dokter !!!
Sangat dianjurkan meminum obat sakit kepala setelah baca post ni / segera ke dokter !!!
0 Response to "NO SIGNAL SOB 49810"
Post a Comment