
ro2blog.blogspot.com - Peperangan yg tak seimbang, kaum muslimin berjumlah 314 sementara kuffar Quraisy 950 pasukan. Dalam perang Badar, tersebutlah seorang sahabat bernama Abu Ubaidah yg berperang penuh keberanian, beliau menerjang musuh, orang-orang kufar Quraisy segan berhadapan bahkan mereka takut menghadapi pejuang ini, karena Abu Ubaidah berperang tak ada rasa takut untk mati. Tatkala perang berkecamuk, tiba-tiba ada diantara tentara Quraisy yg berusaha menghadang Abu Ubaidah, beliaupun menghindar dari hadangan tentara tersebut dan berusaha menjauh, tetapi upaya tersebut tak mendapatkan hasil, tentara Quraisy tersebut senantiasa mengikuti kemana Abu Ubaidah pergi bahkan menghadangnya penuh dgn berani. Diwaktu dimana Abu Ubaidah dlm keadaan sempit dan susah untk menghindar maka Abu Ubaidah mengayunkan pedangnya dan menebas orang tersebut, tersungkurlah tentara Quraisy itu. Ternyata tentara itu adlh Abdullah bin Jarrah, ayah Abu Ubaidah.
Beliau tak membunuh ayahnya, yg beliau bunuh adlh kesyirikan yg ada pd pribadi ayahnya, yg dengannya Allah menurunkan wahyu-Nya,
ÙØ§ تَجِدُ ÙَÙْÙ ًا ÙُؤْÙ ِÙُÙÙَ بِاÙÙَّÙِ ÙَاÙْÙَÙْÙ ِ Ø§ÙØ¢Ø®ِرِ ÙُÙَادُّÙÙَ Ù َÙْ Øَادَّ اÙÙَّÙَ ÙَرَسُÙÙَÙُ ÙَÙَÙْ ÙَاÙُÙØ§ آبَاءَÙُÙ ْ Ø£َÙْ Ø£َبْÙَاءَÙُÙ ْ Ø£َÙْ Ø¥ِØ®ْÙَاÙَÙُÙ ْ Ø£َÙْ عَØ´ِÙØ±َتَÙُÙ ْ Ø£ُÙÙَئِÙَ Ùَتَبَ ÙِÙ ÙُÙُÙØ¨ِÙِÙ ُ Ø§ÙØ¥ÙÙ َاÙَ ÙَØ£َÙَّدَÙُÙ ْ بِرُÙØٍ Ù ِÙْÙُ ÙَÙُدْØ®ِÙُÙُÙ ْ جَÙَّاتٍ تَجْرِÙ Ù ِÙْ تَØْتِÙَا Ø§ÙØ£ÙْÙَارُ Ø®َاÙِدِÙÙَ ÙِÙÙَا رَضِÙَ اÙÙَّÙُ عَÙْÙُÙ ْ ÙَرَضُÙØ§ عَÙْÙُ Ø£ُÙÙَئِÙَ Øِزْبُ اÙÙَّÙِ Ø£َÙØ§ Ø¥ِÙَّ Øِزْبَ اÙÙَّÙِ ÙُÙ ُ اÙْÙ ُÙْÙِØُÙÙَ Kamu tak akan mendapati sesuatu kaum yg beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dgn orang-orang yg menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, / anak-anak / saudara-saudara / pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yg Allah telah menanamkan keimanan dlm hati mereka dan menguatkan mereka dgn pertolongan yg datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dlm surga yg mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat- Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yg beruntung. (QS. Al-Mujadilah: 22) Abu Ubaidah adlh seorang sahabat yg berperawakan tinggi, kurus dan berwajah tampan. Orang yg melihatnya akan merasa senang dan membuat jiwa tenang dan ingin selalu berjumpa dengannya. Beliau sangat tawadhu, pemalu, tetapi jika keadaan harus memaksa beliau untk bertindak dan berbuat, maka ia bergegas melakukan bagaikan singa yg hendak menerkam mangsanya. Abu Ubaidah bernama Amir bin Abdillah bin Jarrah Al-Qurasy dan memiliki kunyah Abu Ubaidah.
ÙØ§ تَجِدُ ÙَÙْÙ ًا ÙُؤْÙ ِÙُÙÙَ بِاÙÙَّÙِ ÙَاÙْÙَÙْÙ ِ Ø§ÙØ¢Ø®ِرِ ÙُÙَادُّÙÙَ Ù َÙْ Øَادَّ اÙÙَّÙَ ÙَرَسُÙÙَÙُ ÙَÙَÙْ ÙَاÙُÙØ§ آبَاءَÙُÙ ْ Ø£َÙْ Ø£َبْÙَاءَÙُÙ ْ Ø£َÙْ Ø¥ِØ®ْÙَاÙَÙُÙ ْ Ø£َÙْ عَØ´ِÙØ±َتَÙُÙ ْ Ø£ُÙÙَئِÙَ Ùَتَبَ ÙِÙ ÙُÙُÙØ¨ِÙِÙ ُ Ø§ÙØ¥ÙÙ َاÙَ ÙَØ£َÙَّدَÙُÙ ْ بِرُÙØٍ Ù ِÙْÙُ ÙَÙُدْØ®ِÙُÙُÙ ْ جَÙَّاتٍ تَجْرِÙ Ù ِÙْ تَØْتِÙَا Ø§ÙØ£ÙْÙَارُ Ø®َاÙِدِÙÙَ ÙِÙÙَا رَضِÙَ اÙÙَّÙُ عَÙْÙُÙ ْ ÙَرَضُÙØ§ عَÙْÙُ Ø£ُÙÙَئِÙَ Øِزْبُ اÙÙَّÙِ Ø£َÙØ§ Ø¥ِÙَّ Øِزْبَ اÙÙَّÙِ ÙُÙ ُ اÙْÙ ُÙْÙِØُÙÙَ Kamu tak akan mendapati sesuatu kaum yg beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dgn orang-orang yg menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, / anak-anak / saudara-saudara / pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yg Allah telah menanamkan keimanan dlm hati mereka dan menguatkan mereka dgn pertolongan yg datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dlm surga yg mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat- Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yg beruntung. (QS. Al-Mujadilah: 22) Abu Ubaidah adlh seorang sahabat yg berperawakan tinggi, kurus dan berwajah tampan. Orang yg melihatnya akan merasa senang dan membuat jiwa tenang dan ingin selalu berjumpa dengannya. Beliau sangat tawadhu, pemalu, tetapi jika keadaan harus memaksa beliau untk bertindak dan berbuat, maka ia bergegas melakukan bagaikan singa yg hendak menerkam mangsanya. Abu Ubaidah bernama Amir bin Abdillah bin Jarrah Al-Qurasy dan memiliki kunyah Abu Ubaidah.
Abdullah bin Umar bin Khaththab berkata, Tiga orang yg merupakan pemuka orang Quraisy dan sangat dihormati akhlak mereka, mulia, pemalu, jika mereka berbicara kepada kalian tak akan berdusta, jika kalian berbicara dgn mereka, merekapun tak mendustakan kalian. Mereka adlh Abu Bakar as Siddiq, Utsman bin Affan dan Abu Ubaidah bin Jarrah.
Menurut tarikh, Abu Ubaidah termasuk orang yg pertama masuk dlm agama islam. Beliau masuk Islam setelah mendapat ajakan Abu Bakar As Siddiq, sehari setelah Abu Bakar menyatakan keislamannya. Setelah itu berturut-turut diikuti Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Mad’uun dan Al Arqam bin Abi al Arqam. Mereka semua masuk Islam di hadapan Rasulullah dan mengumumkan keislaman mereka dan merekalah tonggak dan pilar umat ini.
Suatu ketika datanglah utusan dari orang-orang Nasrani kepada Rasulullah. Merekapun berkata, Wahai abul Qasim(panggilan untk Rasulullah), utuslah kepada kami seorang laki-laki dari sahabatmu, yg engkau ridhai untk menjadi hakim dan penengah diantara kami dlm suatu urusan yg kami miliki dari harta kami yg kita berselisih didalamnya, karena kaum muslimin dihadapan kami sangat terhormat dan kami ridha dgn kalian. Maka Rasulullah bersabda, ‘Datanglah nanti sore, niscaya aku akan kirim orang yg kuat dan terpercaya.’ Umar berkata, Maka aku datang untk shalat dhuhur di awal waktu dan aku tak berharap untk memperoleh jabatan sebagai pemimpin kecuali waktu itu, dan harapanku adlh orang yg di pilih Rasul adlh aku, sesudah sholat dhuhur, maka baginda Nabi menoleh ke kanan dan ke kiri, maka akupun berusaha menampakkan diriku sehingga baginda Nabi melihatku. Nabi kembali menengok ke kanan dan ke kiri, kemudian beliau melihat Abu Ubaidah dan memanggilnya dan berkata, ’Pergilah bersama mereka(orang-orang Nasrani) dan jadilah penengah diantara mereka, hakimilah apa yg mereka perselisihkan dgn adil’, maka aku(Umar) berkata,’’Abu Ubaidahlah yg telah meraihnya.
Tidak lama sesudah beliau memberi nasihat, ajalpun menyongsongnya, semoga Allah meridhainya dan meridhai kita semua. Amiin, ya Rabbal alamin.. Sumber: Majalah Al-‘Ibar, Edisi VI
Suatu ketika datanglah utusan dari orang-orang Nasrani kepada Rasulullah. Merekapun berkata, Wahai abul Qasim(panggilan untk Rasulullah), utuslah kepada kami seorang laki-laki dari sahabatmu, yg engkau ridhai untk menjadi hakim dan penengah diantara kami dlm suatu urusan yg kami miliki dari harta kami yg kita berselisih didalamnya, karena kaum muslimin dihadapan kami sangat terhormat dan kami ridha dgn kalian. Maka Rasulullah bersabda, ‘Datanglah nanti sore, niscaya aku akan kirim orang yg kuat dan terpercaya.’ Umar berkata, Maka aku datang untk shalat dhuhur di awal waktu dan aku tak berharap untk memperoleh jabatan sebagai pemimpin kecuali waktu itu, dan harapanku adlh orang yg di pilih Rasul adlh aku, sesudah sholat dhuhur, maka baginda Nabi menoleh ke kanan dan ke kiri, maka akupun berusaha menampakkan diriku sehingga baginda Nabi melihatku. Nabi kembali menengok ke kanan dan ke kiri, kemudian beliau melihat Abu Ubaidah dan memanggilnya dan berkata, ’Pergilah bersama mereka(orang-orang Nasrani) dan jadilah penengah diantara mereka, hakimilah apa yg mereka perselisihkan dgn adil’, maka aku(Umar) berkata,’’Abu Ubaidahlah yg telah meraihnya.
Sesudah Rasulullah wafat, maka Umar berkata kepada Abu baidah, Bentangkanlah tanganmu wahai Abu Ubaidah karena aku mendengar Nabi bersabda, ’Tiap umat memiliki orang yg dipercaya dan sesungguhnya orang yg terpercaya untk umat ni adlh Abu Ubaidah.’ Maka beliau menjawab, ‘Aku tak akan maju dan didepanku ada orang yg diperintah Rasulullah untk menjadi imam shalat dan kami akan mempercayakannya sampai wafat. Kemudian Abu Bakar dibaiat dan kaum muslimin pun sepakat untk membaiatnya.
Menjelang wafat, Abu Ubaidah berwasiat kepada tentaranya dan waktu itu beliau berada di negeri Syam. Sesungguhnya aku berwasiat kepada kalian, dan kalian akan semakin baik selama kalian memeganginya yaitu dirikanlah shalat, berpuasalah Ramadhan, bersedekahlah, berhajilah dan berumrahlah, dan lakukanlah saling memberi nasihat, nasihatilah pemimpin kalian dan janganlah kalian curangi mereka dan janganlah kalian mencampakkan dlm kebinasaan karena dunia…
Tidak lama sesudah beliau memberi nasihat, ajalpun menyongsongnya, semoga Allah meridhainya dan meridhai kita semua. Amiin, ya Rabbal alamin.. Sumber: Majalah Al-‘Ibar, Edisi VI
source : http://google.com, http://stackoverflow.com
0 Response to "[Serba-Serbi] Terbunuhnya Sang Ayah Di Perang Badar"
Post a Comment